Selasa, 27 Desember 2011

Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran

1. Pengertian Perencanaan
Ada beberapa pengertian perencanaan menurut para ahli, di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Herbert Simon (1996), perencanaan adalah sebuah proses pemecahan masalah, yang bertujuan adanya solusi dalam suatu pilihan.
b. Gordon Rowland (1993), Perencanan bukan hanya membantu untuk mencipkan solusi tapi juga membantu untuk lebih memahami permasalahan itu sendiri, jadi sebuah usulan lebih diutamakan dibanding informasi awal. Proses perencaan menggiring kita untuk berfikir kembali atau merangkai masalah kembali.

c. See Sabon (1987), Perencanaan membantu kita melihat masalah dalam pemikiran yang baru, pandangan yang berbeda dari yang lain, dan lebih baik dalam memahami masalah yang kompleks menjadi lebih sederhana.
d. Cristoper Clark (1995), Baginya guru adalah perencana, jadi guru yang profesional, aktif, siap untuk memberikan pembelajaran dan dengan cara penyampaian yang unik adalah guru yang punya perencanaan baik.
e. Bintoro Cokroamijoyo (1977), Perencanaan dalam arti yang seluas-luasnya adalah proses mempersiapkan kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan utuk mencapai tujuan tertentu.
f. Uno (2008), Perencanaan adalah suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Jadi, perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses pemecahan masalah dengan mempersiapkan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Perencanaan Pembelajaran
Berikut ini adalah definisi perencanaan pembelajaran menurut beberapa ahli, yaitu:
a. Branch (2002), Suatu sistem yang berisi prosedur untuk mengembangkan pendidikan dengan cara yang konsisten dan reliable.
b. Ritchy, Ilmu yang merancang detail secara spesifik untuk pengembangan, evaluasi dan pemeliharaan situasi dengan fasilitas pengetahuan diantara satuan besar dan kecil persoalan pokok.
c. Smith & Ragan (1993. Proses sistematis dalam mengartikan prinsip belajar dan pembelajaran kedalam rancangan untuk bahan dan aktifitas pembelajaran. (1999) Proses sistematis dan berfikir dalam mengartikan prinsip belajar dan pembelajaran kedalam rancangan untuk bahan dan aktifitas pembelajaran, sumber informasi dan evaluasi.
d. Zook (2000). Proses berfikir sistematis untuk membantu pelajar memahami (belajar)
Jadi, perencanaan pembelajaran adalah perancangan (desain) dalam upaya membelajarakan peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Terdapat beberapa manfaat perencanaan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar, antara lain ialah:
a. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
b. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsure yang terlibat dalam kegiatan.
c. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid.
d. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
e. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
f. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat, dan biaya.


3. Dasar Perlunya Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Upaya perbaikan pembalajaran dilakukan dengan asumsi sebagai berikut:
a. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan perencnaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain pembelajaran.
b. Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan sistem.
c. Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang belajar
d. Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa secara perseorangan.
e. Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran, dan tujuan pengiring dari pembelajaran.
f. Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk belajar.
g. Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variable pembelajaran.
h. Inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4. Masalah-Masalah Pokok dalam Perencanaan
Ada 4 hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan pembelajaran, yaitu:
a. Kurikulum. Dalam perencanaan atau penyusunan suatu program pengajaran hal yang perlu mendapat perhatian adalah kurikulum terutama GBPPnya. Dalam GBPP telah tercantum tujuan kurikuler, tujuan instruksional, pokok bahasan serta jam pelajaran untuk mengajarkan pokok bahasan tersebut. Dalam penyusunan program catur wulan rincian pokok bahasan menjadi sub atau sub-sub pokok bahasan perlu juga memperhatikan waktu yang tersedia.
b. Kondisi Sekolah. Perencanaan program pengajaran juga perlu memperhatikan keadaan sekolah, terutama tersedianya sarana dan prasarana dan alat bantu pengajaran. Sarana dan alat bantu pelajaran ini menjadi pendukumg terlaksananya aktivitas barajar. Guru tidak mungkin melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan bak pasir jika di sekolah tidak tersedia bak pasir.
c. Kemampuan dan Perkembangan Siswa. Dalam menyusun atau merencanakan program pengajaran perlu komponen siswa juga perlu mendapat perhatian. Agar bahan dan cara belajar ini sesuai dengan kondisi siswa, maka penyusunan skenario/progaram pengajaran perlu disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan siswa.keluasan dan kedaklaman bahan ajaran perlu disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan siswa.
d. Keadaan Guru. Keadaan dan kemampuan guru sesungguhnya tidak perlu menjadi hal yang perlu diperhatikan, sebab guru dituntut memiliki kemampuan dalam segala hal yang berkenaan dengan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran. Kalau pada suatu hari ia memiliki kekurangan ia dituntut untuk segera belajar / meningkatkan dirinya.
Adapun 4 elemen atau dasar-dasar perencanaan pembelajaran yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut:
a. Materi pembelajaran
b. Kompetensi tujuan pembelajaran atau hasil belajar
c. Strategi pembelajaran atau metode pembelajaran
d. Evaluasi pembelajaran
5. Jenis-Jenis Perencanaan
Perencanaan dibagi dalam beberapa jenis, yaitu menurut:
a. Besarannya, adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan Makro, adalah perencanaan yang mempunyai ruang lingkup nasional. Perencanaan makro berusaha untuk menetapkan tujuan yang ingin dicapai, kebijakan-kebijakan yang ingin ditempuh dan cara-cara mencapai tujuan itu pada tingkat nasional.
2) Perencanaan Meso, adalah perencanaan yang berusaha menjabarkan hal yang telah disusun perencanaan makro. Karena merupakan penjabaran dari perencanaan makro maka kebebasannya dibetasi oleh apa yang sudah ditetapkan dalam perencanaan makro.
3) Perencanaan Mikro, adalah perencanaan yang dilakukan pada tingkat institusional. Perencanaan mikro merupakan penjabaran lebih lanjut dari perencanaan meso. Dalam proses peyusunannya kekhususan lembaga sangat diperlukan, tetapi tidak boleh bertentangan dengan apa yang sudah ditetapkan oleh perencanaan makro maupun perencanaan meso.
b. Telaahnya, adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan strategis, yaitu perencanaan yang berkaitan dengan penetapan tujuan, pengalokasian sumber-sumber dalam mencapai tujuan dan kebijakan yang dipakai sebagai pedoman.
2) Perencanaan Manajerial, yaitu perencanaan yang ditujukan untuk mengarahkan proses pelaksanaan agar tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
3) Perencanaan Operasional, memusatkan perhatiannya pada apa yang akan dikerjakan pada tingkat pelaksanaan di lapangan dari rencana manajerial.
c. Jangka waktunya, adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan Jangka Panjang, mencakup kurun waktu 10-25 tahun
2) Perencanaan Jangka Menegah, mencakup kurun waktu 4-10 tahun
3) Perencanaan Jangka Pendek, mencakup kurun waktu 1-3 tahun.

1 komentar:

  1. New Hampshire casinos to reopen in April
    Casino operator William Hill said 대구광역 출장안마 it 태백 출장샵 will close 구미 출장샵 in early 의왕 출장샵 April after the state of COVID-19 outbreak. William 시흥 출장마사지 Hill is the second state to offer a

    BalasHapus